ONIP (Olimpiade
Nasional Inovasi Pembelajaran Matematika) yang diadakan tahunan oleh P4TK
Matematika. Tahun ke – 3 ajang Inovasi Pembelajaran Matematika dikhususkan oleh
Guru Matematika dari jenjang SD-SMP-SMA Se Indonesia. Saya mendapatkan info
tersebut dari web resminya p4tkmatematika.org yaitu pada tahun 2014. Saat itu
saya masih mengajar di MI Islamiyah Kramat Jegu, namun saat itu saya belum
mempunyai karya serta info deadline yang begitu amat cepat. Sebenarnya saya
sudah mempunyai karya tingkat SMP, namun saat itu saya bertugas di SD/MI jadi
kurang relevan. Pada tahun berikutnya yakni pada tahun 2015, saya mendapatkan
kesempatan mengajar di SMP/MTs Muhammadiyah 1 Taman. Setiap bulan saya update
informasi dari website P4TK Matematika. Alhasil di Bulan Agustus 2015 saya
mengajukan karya pertama saya untuk mengikuti Lomba Guru dalam ajang Olimpiade
Nasional Inovasi Pembelajaran Matematika (ONIP).
28 oktober 2015,
merupakan hari sumpah pemuda saatnya menunggu pengumuman yang muda yang
berkarya. peserta yang lolos 35 finalis untuk mengikuti penilaian di Kampus
P4TK Matematika Sleman - Yogyakarta.
Panitia belum siap untuk mengumumkan alhasil pengunduran waktu pengumuman. Pada
hari yang di tunggu – tunggu ternyata Saya masuk dalam 35 Finalis ONIP 2015 Se
Indonesia. Bangga dan senang saat itu saya adalah perwakilan satu – satunya di
Kab. Sidoarjo. Serta salah satu dari dua Guru yang mewakili Jawa Timur. Guru
satunya yakni dari kabupaten Malang, beliau bertugas di SMKN 11 Malang yakni
Pak Suhari, M.Pd.
5 November 2015, berangkat menuju Yogyakarta dengan penuh semangat menyambut bertemunya Guru Matematika hebat – hebat se Indonesia. Dengan berbekal karya sederhana berbaju kaos bertulisan “Aku Ingin Sekolah” serta dua tas yang ku gendong untuk desiminasi karya. Membutuhkan waktu 6 jam menuju Stasiun Yogyakarta dari Stasiun Wonokromo Surabaya.
Berangkat sehari
sebelum pembukaan, saya disambut teman saya yang lagi kuliah di UIN Sunan Kali
Jaga Yogyakarta. Di ajak jalan – jalan menyusuri keindahan Yogyakarta pada
malam hari. Mulai dari Alun – alun kidul, hingga keraton Yogyakarta, malam
sudah menunjukkan pukul 21.00 WIB akhirnya kami melanjutkan untuk mencari
penginapan yang di dekat Lokasi P4TK Matematika yakni di Hotel XXX(lupa
namanya), eits tapi saya sendiri yang ke Hotel, pengantarku tadi pulang ke
Kostnya.
Pagi menyapa, aku berjalan
menyusuri jalan untuk mencari sesuatu yang menjadi khas Jogja. dan ternyata bung, Makanan ini sungguh saya
cari – cari loh.
Ini dia makanan khas kota Jogja, yakni
Gudeg. Uenak Puoll cak, makanan pertama di Kota Jogja. Sabar ya, saya santap dulu
makanannya.
Setelah makan saya berbincang atau
ngobrol sama orang tua, yakni kakek asli Sleman – Jogja. Saya ditanyain dari
mana, saya lantas menjawab dari Sidoarjo, MTs Muhammadiyah 1 Taman. Setelah
berbincang lama buanget saya cumin dapat kutipan seperti ini “Jangan mencari kehidupan di Muhammadiyah,
Tapi hidupilah Muhammadiyah”. Baru dengar aku kata – kata khas Muhammadiyah,
maaf saya awam tentang itu. Pukul sudah menampakkan matahari sudah setinggi
Tombak. Saya bergegas untuk mempersiapkan dan siap untuk menuju lokasi dengan
berjalan kaki dari Hotel Penginapan ke Kampus P4TK.
Sungguh capek aku berjalan 600meter,
akhirnya hampir sampai tinggal beberapa langkah lagi. Menuju Chek in kamar
untuk hidup 7 hari ke depan di tempat kampus matematika ini ternyata dapat
nomor kamar Mawar 203. Bertanda apa ya??? Dan tidur sama Siapa ya???
Bersambung,,,,,
Nantikan kisahnya setelah pembukaan acara dan keseruannya di Sana Boss ONIP
2015 GOAng PINDUL, Pak DUREN, BU CINTA,
0 comments:
Post a Comment